Diare adalah penyakit yang cukup sering menyerang anak-anak. Sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum sekuat orang dewasa membuat mereka lebih rentan terhadap ancaman bakteri, virus dan parasit yang dapat menyebabkan diare.
Beberapa gejala diare anak adalah dengan melihat frekuensi buang air besar menjadi lebih sering. Bentuk kotoran anak yang terkena dengan diare biasanya menjadi lebih encer.
Proses buang air besar terlalu sering dan membuat anak menjadi kurang nyaman. Selain itu, rasa sakit dan nyeri yang terjadi pada ulu hati, yang biasanya sering membuat anak-anak lebih mudah marah dan menangis.
Dalam kondisi terburuk, kadang-kadang dalam tinja anak akan berlendir. Bahkan ada darah. Ketika Anda menemui lendir dan darah dalam tinja selama diare anak, maka orang tua harus segera membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Orangtua perlu waspada bila gejala terlihat, seperti anak diare merasa lemas dan lesu. Kelemahan ini dapat disebabkan oleh kurangnya cairan yang diakibatkan dari serangan diare. Jangan meremehkan kondisi dehidrasi. Karena diare merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kejadian fatal. Dehidrasi ringan ditandai dengan kekeringan pada bibir anak-anak. Sedangkan dehidrasi paling parah membuat kulit keriput.
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri dapat membuat demam anak. Suhu tubuh mereka dapat meningkat drastis. Sampai memerlukan pengobatan untuk mengurangi demam. Kram dan nyeri perut pada anak-anak juga merupakan gejala diare. Nyeri perut dan pusing biasanya membuat anak-anak menjadi rewel .