Imunisasi Polio


Imunisasi PolioTimbulnya penyakit polio karena disebabkan oleh adanya virus polio yang tergolong dalam kelompok enterovirus, famili picornaviridae. Saat ini sudah dikenal ada 3 subtipe yaitu P1, P2 & P3. Virus tersebut tak berfungsi jika kena panas, formaldehid, chlorine & sinar UV.

Penyakit tersebut akan menyebar dari orang satu ke orang lain melalui saluran oral-fecal, virus ini sangat cepat menagalami penularan pada kontak dalam rumah tangga kalau anggota keluarga tersebut tidak memperoleh imunisasi.


Bagi yang mengalami polio bisa selalu jadi sumber penularan antara 7-10 hari sebelum dan sesudah muncul masalah, tapi virus masih bisa didapatkan pada feses ke 3 sampai 6 minggu. Kerusakan yang diakibatkan oleh virus ini biasanya terjadi pada sumsum tulang dan batang otak yang akan mengakibatkan terjadinya kelumpuhan. Selain itu, implikasi yang diakibatkan oleh virus polio biasanya adalah lumpuh layuh, artinya lumpuh dan lemah.

Nah, karena sudah mengakibatkan wabah penyakit di seluruh dunia maka pada pada tahun 1988 telah dilaksanakan eradikasi polio (ERAPO) secara global. Dimana pada waktu itu pemberantasan polio diambil dengan cara program imunisasi secara rutin. Berkaitan dengan hal tersebut, ada juga Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

 

Tujuan PIN tersebut adalah agar supaya memberikan vaksin polio secara senyeluruh dalam waktu bersamaan sehingga virus polio liar tidak punya kesempatan untuk mengalami perkembangan dalam tubuh, kemudian mati setelah keluar dari tinja.

Imunisasi polio terdiri dari ada dua macam, yaitu oral polio vaccine atau vaksin tetes mulut. Kemudian yang kedua adalah inactivated polio vaccine, ini yang dilakukan dengan cara disuntikkan.

Oral polio vaccine atau vaksin tetes mulut polio sangat mudah dilakukan, murah, dan mendekati rute penyakit aslinya. Kemudian tahap vaksinasi melalui penyuntikan mempunyai efek proteksi lebih baik tapi mahal dan tidak punya efek epidemiologis.

Sudah ditemukan beberapa efek samping dari pemakaian imunisasi polio, tapi efek samping yang telah terjadi dibawah ukuran prosentase 0,5-1% masih termasuk kecil.

JANGAN LEWATKAN