Dengan menerapkan pemenuhan gizi secara optimal sebaiknya dilaksanakan sejak pertama kehamilan sampai anak berusia lima tahun. Karena, pada jangka inilah perkembangan dan pertumbuhan fisik anak sangat tumbuh pesat.
“Saat kita ingin memperbaiki apa yang pertama kali anak makan, akan berdampak pada perilaku seorang anak,” kata Ketua UKK Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. M Juffrie ketika ditemui di acara Bebelac Relaunch di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Prof. M Juffrie telah mengatakan bahwa dengan pemenuhan gizi yang seimbang selama dalam jangka 1 hingga 5 tahun akan membuat anak lebih sehat dan produktif. Selain itu, juga akan menurunkan risiko anak akan terkena penyakit degeneratif, misalnya jantung koroner dan diabetes.
Ada beberapa hal lainnya yang juga tak kalah penting, kata Prof. M Juffrie, adalah dengan menjaga kesehatan pada pencernaan anak. Dengan memiliki pencernaan yang sehat akan memengaruhi pada perkembangan otak dan status gizi anak.
“Saluran cerna bermula dari mulut. Apa saja yang masuk lewat mulut kemudian akan diproses dengan menggunakan alat cerna,” ungkapnya.
Menurutnya, orang tua harus betul-betul memperhatikan asupan bagi anak, terutama ketika ia masih bayi. Karena pencernaan pada bayi masih lemah.
“Bagi usia anak di bawah tiga tahun takaran susu formula harus sesuai. Tidak boleh susu tersebut terlalu kental atau terlalu encer sebab bisa menimbulkan gangguan saluran pencernaan,” katanya.