Cara Mengatasi Bayi Saat Masuk Angin


Cara Mengatasi Bayi Saat Masuk AnginBayi yang Anda sayangi, sering kali mengalami muntah. Sebagai orang tua, pastinya Anda sering panik begitu si buah hati Anda muntah. Pemicu rasa panik dikarenakan Anda tidak mengetahui penyebab si bayi muntah. Maka dari itu, sebaiknya bagi para orang tua harus mengetahui apa yang menyebabkan si bayi muntah sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat.

Salah satu faktor yang menyebabkan si bayi muntah dikarenakan masuk angin. Masuk angin sebenarnya hanya istilah awam karena dalam dunia kesehatan istilah ini tidak ada. Masuk angin adalah gejalah awal dari suatu pernyakit.


Berikut ini penyebab bayi masuk angin yang telah dilansir dari beberapa sumber:

1. Perubahan perilaku si bayi. Bayi yang biasanya tenang-tenang saja, menjadi cengeng dan sering nangis.
2. Bayi tidak mau makan. Biasanya perut si bayi kembung dan disertai muntah. Selain itu terkadang diikuti diare ringan.
3. Demam atau suhu badannya meninggi.

 

Ada beberapa cara yang bisa segera Anda lakukan saat si bayi masuk angin. Berikut ini cara mengatasi bayi saat masuk angin.

1. Oleskan bawang merah pada tubuh si bayi. Bawang merah dapat merangsang pembuluh darah dan saraf si bayi sehingga sirkulasi darah menjadi lancar dan si bayi akan merasa lebih hangat. Namun Anda harus hati-hati dalam mengoleskan bawang merah pada tubuh si bayi. Jangan terlalu menekannya karena akan merusak jaringan kulit, sehingga kulit si bayi menjadi hitam dan mengelupas. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa jangan diberikan pada bayi berusia di bawah 6 bulan karena kulit mereka masih sangat rentan.

2. Bagi bayi yang berusia di bawah 6 bulan, sebaiknya oleskan tubuh si bayi dengan minyak telon saja. Karena minyak telon dapat menghangatkan tubuh si bayi. Manfaat minyak telon sama halnya dengan bawang merah pada sirkulasi darah dan oksigen di tubuh bayi.

3. Untuk menurunkan demam si bayi, Anda bisa memberikan obat penurun panas. Tetapi perlu Anda ingat, Anda bisa memberikan obat oral saat si bayi berusia di atas 6 bulan. Jika si bayi masih berusia di bawah 6 bulan, pemberian obat oral harus sesuai petunjuk dokter.

JANGAN LEWATKAN