Pada anak-anak yang berusia balita mempunyai tingkat imitasi atau mencontohkan yang sangat tinggi. Biasanya anak di usia ini akan dengan sangat mudah untuk mengingat dan menirukan segala hal yang ia lihat dan didengarnya dari orang-orang yang ada sekitar dan lingkungan tempat ia berada.
Pada dasarnya sikap menirukan anak ini baik dalam proses tumbuh kembangnya. Tapi sayangnya tidak semua hal yang ia lihat dan didengarnya tersebut adalah hal yang baik. Ada kalanya si kecil menangkap hal negatif yang sebenarnya ia tidak tahu apa maksudnya, tetapi kemudian ia menirukannya.
Dengan hal seperti ini tentu tidak Anda inginkan bukan? Untuk itu dibutuhkan berbagai usaha khusus agar anak tidak mengikuti ucapan dan perbuatan negatif yang bisa menimbulkan keburukan untuk perkembangannya. Apa saja kiatnya? Berikut selengkapnya.
Cara agar anak tidak meniru ucapan dan perbuatan negatif
Jangan pernah untuk menertawakan anak saat ia melihat sesuatu yang negatif. Dengan sikap Anda yang telah menertawakannya ini akan diartikan oleh anak sebagai suatu persetujuan sehingga anak akan biasanya untuk mengulanginya kembali.
Berikan pengertian kepada si kecil bahwa apa yang ia lakukan itu merupakan tidak baik. Biasanya anak tidak akan langsung mengerti atau memahami apa yang Anda katakan, sehingga Anda harus lakukan hal ini setiap kali anak mengulangi perkataan atau perbuatan negatifnya.
Sebaiknya dilatih sejak dini anak untuk bertutur kata dan berperilaku yang sopan. Tingkat imitasi anak yang tinggi seharusnya bisa Anda gunakan untuk hal-hal positif. Sebaiknya usahakan untuk selalu memberikan pengajaran tentang sesuatu yang baik kepada anak dalam berkata dan bertingkah laku. Dengan hal tersebut potensi anak menirukan hal negatif di luar akan bisa diminimalkan dengan konsep awal anak yang telah anda tanamkan lebih dulu.