Secangkir kopi punya banyak manfaat, mulai dari sekedar mengatasi kantuk hingga mengurangi risiko kanker. Namun ibu hamil tidak boleh sembarangan minum kopi, karena terlalu banyak kafein malah bisa membahayakan kandungan dan jantung. Dalam kondisi normal, efek kafein akan mulai berkurang dalam waktu 5 jam sejak masuk ke dalam tubuh. Namun dalam kondisi tertentu seperti pada ibu hamil, waktu paruh atau waktu penguraiannya di dalam tubuh bisa menjadi lebih lama yakni 30 jam. Makin lama kafein bertahan di dalam tubuh, makin besar pula kemungkinan efek samping yang ditimbulkannya.
Apalagi jika dikonsumsi dalam kadar yang berlebih, maka kafein bisa meningkatkan irama jantung, memicu sakit kepala, nyeri dada, rasa gelisah dan juga kram perut. Ibu hamil tetap boleh minum kopi asal kandungan kafeinnya tidak lebih dari 200 mg/hari. Ini berarti, kopi espresso tidak dianjurkan karena memang disarikan dengan sangat pekat sehingga kadar kafeinnya sangat tinggi. Penelitian yang dilakukan para ahli tersebut menunjukkan, sebagian besar kopi espresso yang dijual di warung-warung kopi di Skotlandia mengandung kafein di atas batas aman bagi ibu hamil. Dari 20 warung kopi yang menyajikan kopi espresso, hanya 1 yang kadar kafeinnya dalam batas aman.
Variasinya cukup besar. Yang kafeinnya rendah masih bisa diminum 4 kali sehari oleh ibu hamil. Tapi yang kadarnya berlebih, 1 cangkir saja sudah bisa memicu overdosis. Selain pada ibu hamil, kondisi lain yang tidak disarankan untuk mengonsumsi kopi berlebihan adalah pada anak kecil dan penderita gangguan hati. Pada kondisi tersbeut, kerja hati tidak optimal sehingga risiko overdosis kafein meningkat karena metabolismenya lambat.