Membantu Anak Mengatasi Emosi


Membantu Anak Mengatasi EmosiPernahkah anak Anda mengalami stres atau emosi negatif? Apakah itu normal? Bagaimana kita membantu mereka mengatasinya?

Ya itulah pertanyaan yang sering diajukan pada saya oleh para peserta seminar maupun para orangtua yang datang berkonsultasi. Banyak para orangtua bingung bagaimana harus membantu anak-anak mereka menghadapi hal seperti itu. Berikut adalah wacana untuk memperluas wawasan kita bersama. Artikel ini akan membahas bagaimana membantu anak mengatasi stres ditinjau dari usianya. Dan agar tak terlalu panjang maka artikel ini akan bersambung pada edisi berikutnya.


“Siapakah yang pernah mengalami stres?” tanya saya dalam sebuah acara seminar. Peserta agak bingung dan kemudian beberapa dari mereka angkat tangan. Setelah itu saya tertawa dan biasanya saya katakan bahwa pertanyaan itu tak seharusnya saya tanyakan karena semua orang pasti mengalaminya bukan?

Stres adalah suatu hal yang normal yang merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terelakkan. Stres mempengaruhi setiap orang, bahkan anak-anak sekalipun. Seorang anak pra-taman kanak-kanak menjadi stres saat jadwal day-care nya diubah. Seorang anak SD menjadi sedih ketika dia tidak dapat mengerjakan tes aritmatika dengan baik. Seorang pra remaja khawatir akan perubahan tubuhnya. Dan seorang remaja merasakan stres saat dia mencoba untuk menetapkan apa yang akan dilakukan dalam hidupnya.

 

Orang tua dapat mengurangi stres / emosi negatif yang dirasakan anak-anak dan mengajarkan mereka untuk mengatasi situasi yang sangat stres. Sangatlah penting untuk diingat bahwa stres adalah bagian alami dari kehidupan anak-anak. Stres hanya akan menjadi membahayakan ketika masalah-masalah dan pertengkaran-pertengkaran dari kehidupan sehari-hari membanjiri anak anda.

Anak-anak dari segala usia merasakan stres ketika seorang adik bayi baru datang, perpindahan keluarga, sebuah perceraian atau pernikahan kembali dari orangtuanya atau ketika keluarga dalam tekanan hal keuangan. Ketika kita sendiri dalam keadaan stres, yakinlah untuk mengambil waktu yang tepat untuk menjelaskan situasi kepada anak-anak. Seorang anak yang tidak mengerti situasinya sering membayangkan hal-hal yang buruk. Ingatlah bahwa anak-anak belajar dari orangtuanya. Orangtua adalah orang yang paling kuat, yang perfeksionis atau pemecah masalah yang berat yang cenderung memberikan sifat-sifat ini pada anak-anak mereka.

Akhirnya, terlalu stres juga bisa menjadi gangguan. Kita perlu mengenali tanda-tanda dari stres yang berlebihan sehingga bisa mendapatkan bantuan untuk anak. Mencari bantuan mungkin semudah membicarakan akan situasinya kepada seorang teman, anggota keluarga atau kepala sekolah. Seseorang yang tidak asing dengan situasi keluarga kita mungkin dapat memberikan beberapa jalan keluar, nasehat yang berguna. Bila situasinya ekstrem, kita mungkin perlu untuk membicarakan dengan dokter keluarga, ahli-ahli jiwa atau bimbingan konseling sekolah, atau orang-orang profesional di bidang ini.

JANGAN LEWATKAN