Perempuan yang baru memiliki momongan mungkin merasa kaget mendapati anaknya sering rewel ketika diberi ASI. Namun menurut hasil penelitian, hal itu lumrah dan tak perlu dikhawatirkan. Sifat rewel tersebut adalah alami. Meskipun susu formula bayi mungkin mengandung lebih banyak susu dan lebih menenangkan, para peneliti menyarankan bahwa ASI tetap yang terbaik. Di Inggris, kebanyakan ibu ingin selalu menyusui bayinya. Namun dalam beberapa bulan kemudian, jumlah ibu yang menyusui anaknya turun menjadi sepertiga.
Alasan yang paling banyak diberikan para ibu ketika berhenti menyusui adalah karena ASI saja dituding tidak cukup memuaskan bayi. Para ibu ini nampaknya menganggap isyarat bayinya yang gampang menangis dan rewel sebagai sinyal negatif. Para peneliti menjelaskan bahwa bayi normalnya memang mudah menangis. Hal itu alami dan dilakukan untuk berkomunikasi karena kebutuhannya terhadap ibu dan bukan hal yang perlu dikhawatirkan.
Susu botol atau susu formula mungkin lebih banyak isinya, tetapi penelitian menunjukkan bahwa bayi bisa mendapat nutrisi berlebihan dan mengalami pertambahan berat badan terlalu cepat. Bayi bisa saja menangis karena kelelahan, bukan kelaparan. Dan alasan susu formula bisa membuat bayi menjadi tenang adalah karena bayi menjadi kekenyangan. Bayi yang diberi ASI juga memiliki temperamen yang lebih menantang dan cenderung rewel atau banyak menangis.