Vaksin yang Dibutuhkan Balita


Banyaknya ancaman virus dan kuman pada tubuh anak yang merajalela karena tubuh anak rentan terkena penyakit. Anak-anak memang memiliki kekebalan tubuh yang alami, tapi kekebalan tubuhnya itu sedang tidak mampu melindunginya dari ancaman kuman yang mematikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 10 vaksin yang dibutuhkan balita.

Ada sepuluh vaksin yang diperlukan balita baik yang wajib maupun tidak adalah sebagai berikut:

1. DPT atau DTP
Vaksin ini wajib diberikan yang merupakan campuran dari tiga vaksin yaitu untuk mencegah penyakit difteri (yang menyerang tenggorokan), pertusis (batuk rejan), dan tetanus (infeksi akibat luka yang menimbulkan kejang-kejang).


2. BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Vaksin ini wajib diberikan yang gunanya mencegah penyakit TB (Tuberkulosis). Vaksin BCG bisa 80 persen efektif mencegah TBC selama jangka waktu 15 tahun. Imunisasi BCG hanya dilakukan sekali yakni ketika bayi berusia 0-11 bulan. Tapi kebanyakan diberikan saat bayi berusia di bawah 2 bulan.

3. Polio
Vakin ini di Indonesia wajib diberikan karena ancaman polio yang masih ada. Vaksin ini untuk menangkal kelumpuhan akibat virus polio. Vaksin olio pertama diberikan setelah lahir. Kemudian vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini bisa diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

 

4. Hepatitis B
Vaksin ini wajib diberikan ke balita bahkan sebelum ia meninggalkan rumah sakit. Vaksin ini diberikan 12 jam setelah bayi lahir. Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali.

1. Pertama adalah 12 jam setelah lahir
2. Kedua, 1-2 bulan dari vaksin yang pertama harus diberikan lagi
3. Ketiga, 6-18 bulan setelah vaksin yang kedua.

5. Cacar air
Cacar air adalah ruam yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella. Infeksi cacar air dapat sangat berbahaya dan pada orang dewasa yang tidak memiliki kekebalan atau tidak divaksin di masa kecil dapat menyebabkan herpes zoster.

7. Vaksin Campak, Gondong dan Rubela (MMR)
Vaksin MMR melindungi anak dari tiga virus: campak (yang menyebabkan demam tinggi dan ruam tubuh-lebar), gondong (yang menyebabkan rasa sakit wajah, pembengkakan kelenjar liur, dan kadang-kadang pembengkakan skrotum pada laki-laki), dan rubella atau campak Jerman (yang dapat menyebabkan kecacatan lahir jika infeksi terjadi selama kehamilan).

8. Vaksin Influenza (flu)
Pemberian vaksin ini terutama dilakukan di negara-negara 4 musim yang dilakukan setiap tahun dimulai pada musim gugur.

9. Vaksin Pneumococcal konjugasi (PCV)

Vaksin ini dikenal sebagai PCV13 (nama merek Prevnar), melindungi terhadap 13 jenis Streptococcus pneumoniae, yang merupakan bakteri yang dapat menyebabkan segala macam penyakit termasuk meningitis, pneumonia, infeksi telinga, infeksi darah, dan bahkan kematian.

10. Vaksin Hepatitis A

Di Indonesia, balita jarang diberikan vaksin hepatitis A tapi langsung hepatitis B karena lebih berbahaya hepatitis B. Anak-anak gampang tertular hepatitis A dari makanan atau minuman. Ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi hati, dan dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk demam, kelelahan, sakit kuning, dan kehilangan nafsu makan.

JANGAN LEWATKAN